Problematika yang tengah dihadapi oleh perkembangan koperasi saat ini adalah bagaimana koperasi bisa bersaing dengan perusahaan perusahan yang mana notabenya menganut sistem ekonomi kapatilas.
Perusahan perusahaan yang menganut kapitalis sudah sangat besar sekali dan sangat luas. contohnya saja Indomaret, Alfamart, Alfamidi dan lain sebagainya. Itu metupakan produk produk dari perusahaan kapitalis yang mana pemilik modal/sahamnya itu hanya segelintir orang.
Ada banyak hal yang harus kita perbaiki dalam regulasi dan wajah koperasi untuk bisa bersaing dengan perusahan-perusahaan yang menganut sistem ekonomi kapitalis. Salah satunya kita harus mengubah Mindset orang orang terhadap koperasi itu sendiri yang mana kita ketahui bahwa orang-orang berpikiran bahwa koperasi itu jadul, koperasi itu ketinggalan zaman dan lain sebagainya. Oleh karena itu Koperasi harus berani meRebranding kembali koperasi dengan cara harus mengubah tampilan koperasi dengan hal hal yang yang lebih modern/kekinian.
Salah satu usaha yang harus kita tingakatkan dalam hal menjalankan koperasi adalah menyatukan koperasi dengan sistem sistem yang modern contohnya komputerisasi data, pengelolaan usaha dan lain sebagainya seperti yang telah di terapkan di Kopersi Kampus Universitas Sudirman (kopkun), purwokerto jawa tengah dengan capaian omsetnya yang rata-rata mampu menjual barang Rp 60 juta per hari. Hitung saja, kalau satu tahun bisa mencapai Rp 21,9 miliar, seperti yang terjadi pada tahun buku 2017. Hal lain yang harus kita lakukan adalah memahamkan tentang koperasi itu kepada masyarakat luas khususnya pemuda. Karna pemuda lah yang bisa membawa koperasi kepada yang lebih baik lagi.
Maka kita harus membuat koperasi yang di anggap jadul dan ketinggalan zaman menjadi soko guru perekomonian banggsa agar bisa bersaing dengan perusahan perusahan yang menganut sistem perekonomian Kapitalis. (ditulis oleh: Amir Hafinuddin, Kader Kopma Walisongo).
Saatnya koperasi bersaing di era Digital



