BERBASIS EKONOMI DIGITAL, KOPERASI AJAK MILENIAL MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK DAERAH

Oleh: Dio Alfianto Esa

Dewasa ini,permasalahan ekonomi di berbagai daerah di Indonesia muncul dan menghambat jalannya pembangunan untuk mencapai kesejahteraan sosial,masalah-masalah yang muncul di daerah yaitu kurangnya kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola kekayaan daerahnya, selain itu peran pemerintah yang masih minim dalam melakukan pengembangan potensi ekonomi daerah dan juga kurangnya minat investor dalam melakukan investasi di bidang ekonomi daerah.

Hal ini sangat berbahaya apabila terus berlanjut,sehingga potensi-potensi daerah bisa saja dikalahkan dengan produk-produk luar dan menyebabkan produk lokal menghilang dan bahkan di lupakan oleh masyarakatnya sendiri. Padahal menurut Mubyarto dalam bukunya Ekonomi Pancasila (1997:5) “ Ketahanan ekonomi nasional kita sebenarnya tidak semata-mata terletak di tangan para konglomerat yang sejauh ini selalu di anggap sebagai simbol usaha-usaha yang efisien dan profesional, Ketahanan ekonomi nasional sebenarnya sangat erat kaitannya dengan keandalan perekonomian rakyat”.

Melihat pendapat Mubyarto maka dari itu bukan hal yang mustahil sebenarnya bagi produk-produk lokal untuk bersaing dengan produk-produk internasional, tetapi yang menjadi permasalah yang kemudian di angkat oleh Mubyarto dalam bukunya adalah kurangnya peran rakyat untuk mengambil tindakan-tindakan untuk memajukan perekonomian daerah, tidak bisa kita pungkiri memang rakyat yang kemudian menjadi eksekutor lapangan tidak berani mengambil resiko yang besar dalam bidang perekonomian dikarenakan akibat yang akan muncul apabila resiko yang di ambil terlalu besar.

Lantas yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kemudian solusi dari masalah ini sehingga produk-produk daerah bisa berkembang bahkan sampai dikenal oleh masyarakat mancanegara?  Jawaban yang paling tepat bagi saya adalah untuk meningkatkan daya jual daerah tentu harus di tunjang oleh kualitas dan kemampuan yang dimiliki oleh kaum milenial itu sendiri dalam membangun perekonkmian daerah. Menurut data hasil susenas 2018 Indonesia merupakan rumah bagi 63,82 juta jiwa generasi milenial. Angka yang luar biasa fantastis.

Merujuk dari data yang di keluarkan oleh susenas pada tahun 2018, maka kaum milenial tidak hanya berdasarkan nilai kuantitas atau jumlah kaum milenial itu sendiri tetapi harus memiliki kualitas yang memadai, kualitas yang harus dimiliki oleh kaum milenial adalah kemampuan dan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan teknologi,kemampuan berdiplomasi dan bernegoisasi, yang terakhir yaitu kemampuan melihat peluang yang ada, kemampuan-kemampuan inilah yang akan membantu kaum milenial Indonesia untuk mengembangkan potensi-potensi daerah yang ada di Indonesia.

Kemudian bagaimanakah konsep koperasi Pancasila yang akan membawa banyak perubahan dalam perkembangan ekonomi nasional?  Sebelumnya kita harus melihat betapa pentingnya pancasila sebagai dasar acuan mengembangkan koperasi, Menurut Usman Moonton dalam bukunya Dasar-Dasar koperasi (2016:1) “permasalahan yang dihadapi manusia adalah bagaimana memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas,sedangkan sumber-sumber ekonomi sangat terbatas.Berbagai cara telah digunakkan untuk memecahkan persoalan ekonomi yang mereka hadapi. Dari orang yang mengejar keuntungan yang satu sama lainnya saling terikat pada pasar tersebut. Sistem ini kemudian dinamakan sebagai kapitalisme”.

Peran Pancasila sebagai dasar pengembangan koperasi bertujuan agar milenial yang ingin mengembangkan koperasi tidak terperangkat oleh jerat kapitalisme yang hanya mengejar keuntungan semata dan hanya menguntungkan bagi para pemilik modal dan orang-orang di sekitarnya,  tetapi konsep koperasi Pancasila yang di jalankan oleh kaum milenial Indonesia harus lebih dari itu,  yaitu koperasi mampu hadir bukan semata-mata mencari keuntungan anggotanya tetapi juga memberikan dampak terhadap masyarakat luas untuk mencapai kesejahteraan bersama.Sehingga bukan hanya anggota yang kemudian mendapatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak tetapi juga masyarakat sekitar meskipun tidak tergabung dalam koperasi.

Milenal atau kaum muda sebagai kunci untuk menciptakan koperasi yang mampu mendograk daya jual produk daerah harus benar-benar memahami konsep koperasi pancasila yang sangat sesuai dengan kultur dan budaya bangsa. Pancasila yang memiliki landasan historis, filosofis dan kultural yang sudah tertanam dalam jati diri bangsa indonesia merupakan paham yang dinamis yang bjsa menyesuaikan dengan jaman,  hanya saja tinggal bagaimana peran kaum milenial dalam mengembangkan koperasi yang mampu menjangkau pasar modern yang lebih besar lagi

Cara yang paling cepat untuk menjangkau pasar yang luas adalah dengan digitalisasi ekonomi.Digitalisasi ekonomi adalah perlu untuk dikembangkan kaum milenial muda Indonesia,Digitalisasi ekonomi yang dikembangkan juga harus bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensi daerah dan yang di perjual belikan adalah produk-produk lokal. Dimana peran pasar online tersebut akan meningkatkan penjualan dari produk-produk lokal.

Ekonomi digital yang di bangun juga harus memiliki prinsip dan dasar koperasi pancasila agar pembangunan ekonomi tidak jatuh kedalaman pencarian materi saja melainkan juga ikut serta dalam membangun kesejahteraan rakyat dari Indonesia,  maka dari itu penting sekali peran milenial dalam melakukan pengawasan dalam perkembangan perkoperasian dalam pasar digital agar tujuan dan cita-cita utama pengembangan koperasi pancasila adalah untuk meningkatkan daya jual produk daerah dan juga memajukan kesejahteraan masyarakat indonesia.

Menurut Yudi Latif dalam bukunya Revolusi Pancasila (2015:148) “Jika pertumbuhan ekonomi dikehendaki secara berkelanjutan, maka pertumbuhan itu harus bersifat inklusi dalam artian bahwa mayoritas warga negara memperoleh keuntungan”. Jika melihat pandangan Yudi Latif kita dapat memahami bahwasanya konsep koperasi pancasila sudah sangat cocok apabila kita ingin membangun pertumbuhan ekonomi berkelanjutan agar seluruh warga negara Indonesia dapat mendapat manfaatnya.

Peran milenial Indonesia dalam rangka membangun koperasi di era industri 4.0 ini adalah sebuah momentum besar bagi produk-produk daerah untuk dapat bersaing di pasar global,  peran ekonomi digital juga mendorong cepatnya tersebarnya informasi tentang produk-produk yang dimiliki oleh daerah-daerah di Indonesia sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

Sebagai penutup,menurut Mubyarto dalam bukunya Ekonomi Pancasila(1997:5) “ Ekonomi Indonesia yang bersumber pada ideologi Pancasila dengan cara mewujudkan amanat pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya adalah sistem ekonomi kerakyatan yang sekaligus bersifat moralistik.” Pembangunan koperasi pancasila berbasis ekonomi digital untuk meningkatkan daya jual produk daerah adalah sebuah konsep yang jika terjalankan dengan baik akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia bukan hanya terkhusus bagi anggota-anggota koperasi itu sendiri tetapi dampaknya bisa jadi lebih luas kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia sehingga laju pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat.

You May Also Like

About the Author: Kopma Walisongo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *